Kamis, 22 November 2007

KITA INI JUGA 'SESAT'..??

Sembari menyiapkan diri berangkat ke kantor, pagi ini aku sempatkan nonton berita di TRANS 7 & TRANS TV yang dikemas dan dibawakan secara santai oleh masing-masing aktor & aktris kondang.

Di dua acara yang berbeda jam tayang itu ternyata ada 2 berita yang sama persis, yakni tentang ALIRAN SESAT... yang beberapa minggu sebelumnya sempat nangkring di posisi jawara... hehe kayak lagu aja, maksudnya sempat menjadi top news di berbagai media. Kita masih ingat betapa geregetannya kita melihat--maaf sebut nama Ahmad Mussadeq Al-Maw'ud.. (sory pak Ahmad ya kalo salah spell Namanya..) dengan ujug-ujug, atau tiba-tiba mengaku Rasul setelah Rasulullah Muhammad SAW.

Berbagai reaksi timbul di Masyarakat sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, yang di lingkungan orang awam karena kapasitasnya hanya bisa marah dan 'nggebugin', ya segera saja gedebag gedebug nggebugin anggota jamaah Musadeq tersebut yang rata-rata ngeyel dengan keyakinannya tsb.

Sementara di tingkat Aparat Keamanan dan MUI juga bereaksi, sampai pada akhirnya dalam hitungan hari Pak "Rasul" itu memproklamirkan dirinya bertobat dan mencopot gelar Rosulnya sendiri yang dulunya dipasangkan sendiri juga.

Seketika itu, suasana dalam "Dunia Berita" maupun masayarakat kembali tenang... dan kembali berpusing-pusing dengan pemberitaan2 lain yang tak kalah bikin puyeng juga. Diantaranya berita Vonis Bebasnya pencuri hutan Adelin Lies, Penculikan, Ricuhnya PILKADAL..., Naiknya Pertamax yang diam-diam.., Dugaan-dugaan korupsi yang makin memperbanyak daftar terdakwa saja... dan ratusan berita lainnya yang Whhhuueeeek!! bikin muntah kalo dilihat dan difikir...

Kembali ke aliran sesat... tentu saja reaksi spontan pemikiran saya pagi tadi, yang mencoba aku ingat-ingat pada saat menulis posting ini.
Terus terang sebagai orang awam aku belum berani menjustifikasi terhadap aliran manapun atau kelompok manapun... kecuali yang jelas2 bukan seagama kali ya... karena kedangkalan ilmu saya kali ya. Yang mwngusik pikiran saya adalah Bgaimanakah kategori "SESAT" menurut yang sebenarnya... tentu saja menurut Allah SWT, bukan menurut kelompok kita, bukan menurut MUI (dengan tidak mengurangi rasa hormat..), dan yang jelas bukan menurut kepentingan apapun kecuali kebenaran.

Sebab yang bikin saya heran siapapun bisa "ikut-ikutan" mengatakan si ini sesat si itu sesat... tapi meraka jarang bisa berkata... aku sesat atau tersesat... dan harus segera memperbaiki diri supaya tidak sesat. Arah pemikiran saya adalah mengapa sesat dimaknai begitu sempit dan tidak substansial, artinya orang dicap sesat hanya ketika dia "menyatakan" diri berbeda dari mainstream keyakinan yang ada. Bukan penilaian itu dialamatkan kepada sebuah "tindakan" orang / kelompok yang mungkin menurut saya jelas-jelas menentang Allah... yang pastinya juga sesat...

Hehehee..... Pembaca pasti bingung ya menangkap arah tulisan saya... maklum baru latihan, jadi kalo nggak enak pasti... isinya kosong... mungkin.
Kongkritnya adalah begini, saya ingin memaknai SESAT (DZOLAL) dan TIDAK SESAT secara lebih luas, karena menurut saya Sesat itu bisa diartikan dengan dosa atau pelanggatran apapun walau itu sangat kecil terhadap aturan-aturan Allah, sedang tidak sesat adalah Hudan / Hidayah yang pada prakteknya manusia selalu dalam koridor keinginan Allah menurut Qur'an & Sunnahnya...

Jadi singkatnya, kalau kita lagi malas melaksanakan ibadah-ibadah wajib... menurut saya ya SESAT juga, misalkan kita melalaikan Sholat, Tidak peduli dengan Fakir Miskin, Tidak mau berhukum dari Allah secara total, dll... Juga berkoar-koar mengatakan / atau mencap sesat orang lain sementara dia tidak menutup aurat sebagaimana aturan Allah.... Maka dari itu mari dengan kerendahan hati sama-sama kita berkata "SAYA SESAT". Dan kalau itu sudah menjadi kebiasaan kita bahkan sudah kita anggap benar "pelanggaran2" kita itu... maka jangan malu-malu kita akui kita telah BERALIRAN SESAT... bahkan mungkin BERIDEOLOGI SESAT...

Sekali lagi maaf, mohon pembaca tidak tersinggung... anggap saja saya berbicara dengan diri saya sendiri... Karena sebenarnya kalo kita mau merenung bahwa Allah juga selalu mengingatkan bahwa kita adalah mahluk yang tidak jauh dari kesesatan dalam mengarungi kehidupan kita sehari-hari. Makanya Allah juga mengajarkan kepada kita untuk setiap kali berdo'a: "ROBBANAA DZOLLAMNAA ANGFUSANAA WAINLAM TAGHFIRLANAA WATARHAMNAA LANAKUUNANNAA MINAL KHOOSIRIIN". Ya rob, sesunggungnya kami telah SESAT, dan jika engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk golongan orang yang rugi...

Nah, ternyata ngaku SESAT juga kan kita...? eh maaf saya...
Wallohu a'lam bishowwab.

Haris

Tidak ada komentar: