Minggu, 13 Desember 2009

HARI KE 32, dedicated to 'Wonderwoman'


Hari ini tepat memasuki hari ke 32 anakku tervonis menderita kanker Leukimia (jenis AAL). Sejak pertama kali tes darah lengkap di Siloam Hospital, kemudian hari itu juga dirujuk ke RSCM (dirawat 7 hari), pindah ke RSAB Harapan Kita 8 hari, Jadwal Kemo 3 hari x 2 Minggu. Dan Hari ini masuk hari ke 8 untuk Jadwal Kemo (rencana 17 Hari).

Untuk menghitung hari saja lelah sekali rasanya, karena pernak-pernik tugas hidup yang lain juga masih terus kita lakoni. Mengurus anakku yg pertama yang masih ujian smester (kls 4), kerjaan kantor yang juga tidak bisa kompromi dan seperti tak ada hari esok, dan banyak lagi tugas2 sosial / keagamaan yang juga tidak boleh ditinggalkan, karena semua itu kewajiban.

Sekali lagi bukan berniat mengeluh..., hanya saja saya ingin memandang seorang wanita tegar di sana (istriku tercinta) dari sudut mata saya... Bayangkan saja 32 hari sudah terlewati, 32 hari itu juga ia telah mencurahkan hidupnya untuk menjaga & berjuang mempertahankan hidup anakku. Sudah hampir seminggu kemarin aku tidak bisa menemaninya menginap, karena aku justru diwajibkan untuk mendampingi anak pertamaku belajar menghadapi ujian smester. Segala keperluan yang harus dikerjakan di Rumah sakit ia lakukan sendiri, sampai faham benar protokol Kemo, Komunikasi dg Dokter, mengurus admistrasi rawat inap, menunggu dengan linangan air mata ketika Anakku menjalani operasi (entratecal), dll.

Katanya ia suka gagap menjawab pertanyaan suster atau keluarga pasien lainnya yang bertanya "Ibu kok sendirian, Ayahnya atau keluarga lainnya nggak ada yang nemenin..?"

Tapi dia tidak terpengaruh dengan pertanyaan2 tersebut... Justru ketika aku bilang ingin izin tdk masuk kerja dia melarangnya... katanya Masuk kerja-ku adalalah sebagian dari ikhtiar mengobati anak kita. Dia juga tidak terlalu meninginkan saudara/keluarganya bersusah-susah harus datang ke Jakarta, karena itu tidak mudah dan hanya akan menebarkan kesulitan saja bagi orang lain...

Seminggu yang lalu Istriku memberi kabar "mengagetkan" yang lain lagi padaku, bahwa kemungkinan besar Allah telah menitipkan calon manusia lagi di rahimnya... dan akhirnya itupun positif dengan test urine & periksa Bidan. Rasanya melayang-layang... bingung harus ngomong apa, tergambar jelas hari-hari ke depan pasti akan lebih sulit... Usia kandungannya dalam hitungan bulan pasti semakin besar dan berat, sementara perjuangan mengobati anakku yang kedua juga masih harus terus berjalan...

Tapi sekali lagi hebatnya, Dalam beberapa jam istriku sudah bisa menata hati dan fikirannya... dan berkata ini semua rencana Allah. Allah sedang memberi ladang amal yang luar biasa luas kepada kita, menguji seberapa syukur kita yang tidak sebatas kata2 dan seremonial syukuran, menguji kesabaran kita tidak sebatas menahan diri, tapi terus berikhtiar dan menganggap semuanya adalah yg terbaik dari Allah...

Mendengar itu semua akupun jadi mulai bisa tersenyum, mendekapnya dalam-dalam... tetes air matapun tak tak terbendung dari mata kami... air mata bahagia, kebahagiaan dalam medan pertempuran hidup. Anak2-pun senang sekali mendengar bahwa mereka akan segera mendapat Adik baru. Anakku yang sakitpun terlihat senang dengan sering mengusap2 perut ibunya....

Tapi jujur, perasaan iba & tak tega masih menghinggapi pikiranku setiap waktu. Semua itu aku tebus dengan selalu memberi semangat padanya, mempersembahkan cinta padanya, mencoba mengimbangi semangatnya berjuang menghadapi semua itu... aku jadi sering menngucapkan kata2 mesra bak kepada kekasih yang baru kasmaran.... menyanjungnya, dan tidak segan2 menyebunya WONDER WOMAN berjilbab... hehe... Bahkan dia lebih hebat dari Wonderwoman..., karena dalam kondisi yang secara kasat mata sesulit ini dia masih bisa sms: "Aku sangat bahagia hidup disampingmu dan di antara anak2 kita..."

Ya Allah yang Maha Benar, sungguh Engkau tidak salah memilihkan dia sebagai pendamping hidupku, menjadi perantara cintaMu pada anak-anakku, dan menjadi perantara bimbinganMu agar anak-anakku tumbuh menjadi hambaMu yang sholeh...

Ya Allah jika Ridhoku sebagai suaminya adalah tiket surga baginya, Aku ridho padanya ya Robb... segala hal sekecil apapun yang menurutku tidak berkenan, detik ini aku maafkan...
maka Ya Rob, turunkanlah RidhoMu kepadanya.... Amiin.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

SubhanAllah...
Ditengah ujian pun anda masih begitu dicintaiNya hingga masih dipercaya mengemban sebuah amanah lagi.
Selamat buat anda dan Wonder Women berjilbab anda.
Wass.

hariscreative mengatakan...

Terima kasih bang Oce, alhamdulillah... lega rasanya masih bisa baca tulisan Anda.. sebab di blog Anda sendiri kayaknya sepi, agak lama tidak diupdate...