Senin, 02 Juni 2008

DEVIDE AT IMPERA, WASPADA!!!

Entah kenapa, taktik Devide at impera, atau politik belah bambu... atau politik pecah belah ini masih ampuh dipakai sebagai penghancur masyarakat kita. Saat ini saya merasa bahwa taktik ini kembali digunakan, entah sengaja atau tidak sengaja dimanfaatkan oleh pihak tertentu.
Korbannya adalah lagi-lagi umat islam, yaitu diantara kelompok islam "garis keras", "moderat", "sekuler", dan "tradisional".... mereka semua bagian dari umat islam. Mohon maaf kalau saya tidak ikut-ikutan mengecam FPI karena pandangan saya seperti di atas tadi.

Yang juga saya rasakan isu yang berkembang justru melenceng dari isu besar semula yang sebagian besar masyarakat kita sedang memohon-mohon kepada pemerintah untuk membatalkan kenaikan BBM. Dalam hitungan jam sepertinya isu itu lenyap tak berbekas berganti dengan isu bentrokan yang terjadi antara anggota laskar islam / FPI di Monas Minggu, 1 juni lalu. Isu ini bergerak dengan cepat bergulung bagaikan bola salju menghantam pihak-pihak yang selama ini bersikap tegas terhadap Pemerintah, seperti Ormas-ormas islam yang katanya "foundamentalis". Mereka menuai kecaman, menuai tuntutan untuk dibubarkan dll, karena tidak sejalan dengan pandangan mainstream umat islam dengan keindonesiaannya.

Di beberapa media saya baca kondisi semakin memanas, kepada tingkat saling siaga, saling mengancam untuk melakukan tindakan kekerasan.
Dan yang saya sangat prihatinkan... Mereka semua saudaraku... muslim juga, muslim NU, muslim FPI...

Wahai para ulama' tidak Anda yang mulia tidak menyadari ini...?
Wahai Penguasa bertindaklah adil dan arif dalam menyikapi ini....
Wahai saudaraku...? lupakah kalian bahwa muslim itu bersaudara...?

Duduklah bersama... bukalah kembali Al-Quran-mu, hadits Nabimu... renungkanlah tanpa nafsumu...!!
Musuh kita bukan saudara kita sendiri... melainkan kafir penjajah yang telah membuat kita menderita!!

Ya Robb, satukan kembali hati kami, turunkan hidayah-Mu untu kami....
Berikan kepada kami pemimpin yang bisa menjadi wakil-Mu menjalankan aturan-Mu
meneruskan tugas kenabian, dan kepemimpinan menurut manhaj kenabian...
Amiiin......

Tidak ada komentar: